Setiap
subkulit disusun oleh satu atau lebih orbital dan setiap orbital mempunyai
bentuk tertentu. Adapun bentuk oebital di tentukan oleh bilangan kuantum
azimut.Perhatikan gambar bentuk-bentuk orbital berdasarkan harga l (bilangan
kuantum azimut).
Orbital
s yang berbentuk bola tidak menunjukan arah ruang tertentu karena kebolehjadian
ditemukan elektron dengan bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari
inti atom.
Inti
atom terdapat pada pusat bola. Perhatikanlah gambar arah ruang orbital s
berikut ini
Kebolehjadian
terbesar ditemukannya elektron dalam orbital s terdapat pada daerah sekitar
bola, yaitu untuk orbital :
a. 1s : terdapat pada kulit bola
b. 2s : terdapat pada awan lapisan kedua
c. 3s : terdapat pada awan lapisan ketiga
Gambaran kebolehjadian ditemukan orbital pada masing-masing kulit :
a. 1s : terdapat pada kulit bola
b. 2s : terdapat pada awan lapisan kedua
c. 3s : terdapat pada awan lapisan ketiga
Gambaran kebolehjadian ditemukan orbital pada masing-masing kulit :
Subkulit p terdiri dari tiga orbital p. Karena nilai
bilangan kuantum magnetiknya ada tiga yaitu –1, 0, dan +1. Ketiga orbital ini
mempunyai tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda.
Jika digabungkan, ketiga orbital ini saling tegak lurus satu sama lain. Bila
digambarkan pada sistem koordinat kartesius yang memiliki sumbu X, Y, dan Z
maka orbital p yang terletak pada sumbu X disebut orbital px, sedangkan yang
terletak pada sumbu Y disebut orbital py. Begitu pula halnya dengan orbital p
yang terletak pada sumbu Z disebut orbital pz, perhatikan gambar berikut ini!
Sehingga
gambaran orbital p dengan bilangan kuantum azimut l =1 dinyatakan dalam gambar
berikut ini!
Untuk mengambarkan orbital atom p, ambillah 3 buah balon.
Kemudian pilin (putar) pada bagian tengah balon. Lakukan hal ini pada semua
balon. Siapkan tali pengikat yang akan digunakan untuk menggabungkan ketiga
balon. Balon pertama diletakkan tegak lurus (vertikal), sedangkan balon
kedua diletakkan mendatar (horisontal), dan balon ketiga diletakkan diantara
balon pertama dan balon kedua. Bagian balon yang dipilin harus berada di
tengah-tengah ikatan dari ketiga balon yang diikat menjadi satu. Pastikan bahwa
ketiga balon ini terikat dengan kuat.
Subkulit d terdiri dari 5 orbital d karena nilai bil kuantum
magnetiknya –2, -1, 0, +1, +2. Seperti halnya orbital p, orbital d juga
memiliki tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda.
Bila digambarkan pada sistem koordinat kartesius maka ketiga orbital d
menempati ruang antar sumbu pada koordinat kartesius tersebut. Masing-masing
orbital dinyatakan sebagai dXY, dXZ dan dYZ,
sedangkan dua orbital d lainnya terletak pada sumbu koordinat kartesius yang
masing-masing orbital dinyatakan sebagai dX2-Y2
dan dZ2. Bentuk kelima orbital d dapat digambarkan
sebagai berikut:
Orbital dZ2
terletak pada sumbu Z
Orbital dX2-Y2 terletak pada sumbu X dan Y
Orbital dXY terletak antara sumbu X dan Y
Orbital dXZ terletak antara sumbu X dan Z
Orbital dYZ terletak antara sumbu Y dan Z
Orbital dX2-Y2 terletak pada sumbu X dan Y
Orbital dXY terletak antara sumbu X dan Y
Orbital dXZ terletak antara sumbu X dan Z
Orbital dYZ terletak antara sumbu Y dan Z
Untuk menggambarkan orbital d yaitu : pada orbital d
mempunyai 4 orbital dengan bentuk seperti 2 balon terpilin yaitu dxy, dxz, dyz
dan dx2-y2 dengan satu bentuk orbital yang berbeda
yaitu orbital dz2.
Sedangkan orbital f memiliki 7 obital seperti yang
digambarkan sebagai berikut:
Dalam pengambaran orbital atom akan semakin rumit, sebagai
contoh penggambaran orbital atom pada atom-atom yang no atomnya kecil seperti atom
Li, Be, B dan C adalah sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar